KDPH #5



Kesepian Dan Patah Hati #5
1. Akhiri Saja

Akhiri Saja (Zulkifli, Saturday, July 8, 2017)
Cinta yang mempertemukan kita, tapi mengapa tega
Kau buat hatiku terluka, kau tak pernah merasa
Cinta kita salah, teganya kau hancurkan

Bila memang cinta yang membuat kita menyatu
Mengapa harus menyatu yang mempertemukan kita pada bahagia
Bila memang bahagia yang harus kita temukan
Mengapa kau tak temukan hati dan perasaanmu sendiri

Bila kau punya hati, pasti kau takkan tega
Bila kau bisa tega, apakah kau masih punya perasaan
Bila tiada rasa, untuk apa harus menyatu
Lebih baik berpisah akhiri semuanya

Biar tak ada lagi yang terluka

2. Aku Bisa Apa

Aku Bisa Apa (Zulkifli, Thursday, August 3, 2017)
Sempurna bukan pada takaranku
Menjadi seperti yang kau minta, ku tak bisa
Dan ku tak bisa berubah seperti orang yang kau puja
Ku tak memilih, tapi kau yang memilihku

Aku bisa apa, menangispun kan sia-sia
Air mataku sudah tiada, tak ada artinya
Aku bisa apa, tertawapun sudah tak mampu
Senyumku tak lagi menyatu, semuanya telah berlalu

Aku bisa apa, sempurnapun tak jadi bermakna
Memilihpun tak bisa, apalah arti dari semuanya
Aku bisa apa, sembunyipun ku tak kan bisa
Kau pasti temukanku dengan segala keinginanmu

3. Aku Kuat, Meski Sendiri

Aku Kuat, Meski Sendiri (Zulkifli, Saturday, August 19, 2017)
Tak peduli sekencang apa angin berhembus
Sekuat apa badai menerjang hatiku
Akan tetap aku katakan, aku kuat
Sekalipun kau menyerah kalah dengan cinta kita

Panas terik menerpa wajah kita berdua
Membakar kata-kata cinta dan setia
Ombak laut menyapu raga kita berdua
Menghapuskan, melunturkan rasa di antara kita

Aku kuat, selalu kuat, walau kau harus menyerah
Aku akan terus pertahankan, biarkanlah aku yang tersiksa
Aku kuat, selalu kuat, meski ku harus sendiri
Tak akan ku biarkan sisa cerita kita lenyap begitu saja

4. Tak Ditakdirkan Bersama

Tak Ditakdirkan Bersama (Zulkifli, Thursday, August 3, 2017)
Kau tak pernah menganggap hadirku
Kau tak pernah menghargai aku
Ku selalu salah, kau tak peduli denganku
Tak pernah ikuti keputusan yang ku buat

Kau tak pernah mengerti aku
Tak sedikitpun kau coba memahami
Coba kau pikirkan, sadarilah aku siapa
Dengarkanlah walau tak menyentuh hatimu

Langit dan bumi tak menyatu
Tebing dan cakrawala saling menjauhi
Seperti hatimu
Pungguk tak kan mampu terbang ke bulan
Cintapun tak dapat menyatukan
Seperti hatimu

Sadarilah sekeras apa
Terbuat dari apa hatimu
Hingga kau tak pernah salah dan mengalah

5. Takut

Takut (Zulkifli, Wednesday, August 23, 2017)
Lama sekali, waktu yang harus ku nanti
Sementara detak jam dinding terus mentertawakanku
Lama sekali aku bermimpi, sampai siang hari tak kunjung terjadi
Bayangan diriku di cermin menatap tajam kepadaku, terlihat sangat kesal

Aku takut untuk pergi, aku terlalu takut untuk menghilang
Aku terlalu takut akan rasa sakit

Walaupun sudah terbiasa sendiri ku menanti, sunyi dan sepi di keramaian
Aku masih belum bisa untuk mengerti penantian ini taklah berarti
Aku harus beranjak pergi, aku harus kejar semua mimpi
Aku ikhlas apapun yang terjadi, walaupun jam dinding terus mentertawakanku

6. Tekanan Cinta

Tekanan Cinta (Zulkifli, Sunday, July 23, 2017(
Benarkah cinta itu, ku selalu menganggapnya salah
Perasaan yang tulus suci, ikhlas dan juga mulia
Sementara yang ku rasakan, cinta itu begitu menyiksa
Memenjarakanku di dalam sepi, sendiri dan penuh dengan luka

Sebenarnya apakah benar, cinta itu perasaan jujur dari hati
Kemesraan, kebahagiaan yang terlukis dalam arti cinta

Aku tak mengerti, mengapa ku selalu tertekan olehnya
Sementara hatiku kian rentan untuk tergores luka
Sungguh aku tak bisa memahaminya, mengapa yang tulus
Tak pernah ku dapatkan, sementara yang selalu menyiksa, itu yang ku terima

Bukan hanya batinku yang tertekan olehnya
Habis sudah perasaanku, hanya luka yang hiasi semuanya
Ku tak pernah mengerti
Mengapa ini terjadi, sangat menyakitkan

7. Tenggelam Didalam Masa Lalu

Tenggelam Di Dalam Masa Lalu
(Zulkifli, Friday, May 19, 2017)
Termakan oleh kenangan tentang dirimu yang menuai luka
Membuat hati ini semakin mudah tenggelam di dalam masa lalu

Kenangan yang tak lagi bermakna
Menjadi alasanku tuk lupakanmu
Walau harus perih menahan luka di dalam dada
Ku harus lupakan semuanya

Bila datang lagi memori itu yang ingatkanku tentang dirimu
Ku tutup sudah lembaran lama dengan lembaran yang baru
Telah kenyang sudah aku menelan pahitnya kecewa di masa lalu
Kan ku habiskan semua kisah kelam di masa itu

Mimpi takkan mampu tuk tenggelamkanku
Dalam gelapnya masa itu
Di bawah deras hujan ku tumpahkan semua
Ku tak ingin lagi ada kamu mengisi

8. Tentang Kekasihmu

Tentang Kekasihmu (Zulkifli, Friday, July 14, 2017)
Di tengah pesta yang meriah, gemerlap di mata
Melihatmu kekasih, bersanding
Diam ku memandang senyum di bibirmu
Telah menghancurkan hatiku ini

Tenda biru kini, telah menyambutku
Tak sanggupku melangkah ucapkan salamku
Janur kuning kini, melambai padaku
Memaksaku mendekat, walau ku harus hancur

9. Terlalu Indah

Terlalu Indah (Zulkifli, Sunday, April 9, 2017)
Setelah lama rasa itu menghilang
Kian kuhargai keputusanmu
Semakin mencoba untuk melupakanmu
Rasa itu kembali bertahta

Ingin aku mengejar ribuan bayangmu
Namun apalah dayaku, kau menjadi fatamorgana bagiku
Ingin aku hilangkan kamu dari pikiranku
Namun kamu selalu kembali datang hantuiku

Aku hanya ingin satu
Kamu!
Kalaupun tak bisa, harapku hanya satu
Kamu harus bahagia dengan siapapun dia

10. Wajar

Wajar (Zulkifli, Wednesday, August 23, 2017)
Aku gelisah mendengar kata-kata itu
Selalu terniang di telingaku
Aku menangis mengingat kata-kata itu
Selalu membayangi mimpi-mimpiku

Wajar bila seorang manusia, merasa takut akan kehilangan
Kegundahan akan dikembalikan kepada keikhlasan

SEKIAN
BACA JUGA:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Cinta Anak Titipan Tuhan

BM DM Belajar Mencintai Dan Menghargai

Kesepian Dan Patah Hati #2